@article{Ngongo_2022, title={HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DAN KONDISI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA: RELATIONSHIP BETWEEN BEHAVIOR AND ENVIRONMENTAL CONDITIONS WITH THE EVENT OF MALARIA IN SOME REGIONS IN INDONESIA}, volume={1}, url={https://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/jks/article/view/863}, DOI={10.31965/jks.v1i1.863}, abstractNote={<p><strong><em>Latar belakang</em></strong><em>: Penyakit malaria yang sering diderita oleh sebagian orang dengan gejala khas suhu tubuh meningkat yang intermiten dan disertai mual muntah. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk anopheles betina dengan gejala yang khas. Data dari World Health Organisation (WHO, 2020) kasus malaria secara global Terdapat sekitar 229 juta kasus malaria pada 87 negara endemis malaria pada tahun 2019 walaupun pada tahun 2000 berada pada angka 238 juta kasus. tingginya insidensi malaria disinyalir akibat tempat berkembang biaknya nyamuk anopheles betina sangat mendukung apalagi letak geografis Indonesia. </em><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk mengetahui Hubungan Perilaku Dan Kondisi Lingkungan Dengan Kejadian Malaria Di Beberapa Daerah Di Indonesia.</em><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Pengetahuan berperan penting dalam membentuk perilaku seseorang, bila dikaitkan dengan kejadian malaria maka pengetahuanlah yang membentuk perilaku seseorang Kualitas lingkungan sangat ditentukan oleh air bersih, suhu, kelembaban, keadaan tanah, kebersihan lingkungan, kesadaran seseorang.</em><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: ada hubungan antara perilaku dan kondisi lingkungan dengan kejadian malaria di Indonesia.</em></p>}, number={1}, journal={Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)}, author={Ngongo, Hironimus Mone}, year={2022}, month={Jul.}, pages={61–70} }