Factors Affecting Public Interest To Make Removable Dentures To Dental Artisans

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Untuk Membuat Gigi Tiruan Lepasan Ke Tukang Gigi

Authors

  • Rahmi Andriani Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Indonesia.
  • Damhuji Damhuji Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Indonesia.
  • Erma Mahmiyah Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Indonesia.
  • Rusmali Rusmali Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.31965/dtj.v3i1.616

Keywords:

Community Interest, Denture, Dental Artisans

Abstract

In cases of tooth loss caused by extraction, further treatment must be carried out immediately, namely the use of dentures. Making dentures can be done by medical personnel such as dentists, dental specialists, but many people make dentures at dental artisans. The purpose of this study was to determine the factors that influence people's interest in making removable dentures to dental technicians in Siantan Hulu Village, North Pontianak in 2015. This research method was through a survey, explanatory research type with a cross sectional approach. Samples taken by people who use the services of dental artisans to make removable dentures are 40 respondents. The results of the Product Moment Correlation Test obtained the perception of the value of rs = 0.047 and the value of /Probability = 0.773. and the distance traveled with a value of rs = 0.243 and a value of /Probability = 0.131 so that it does not have a relationship with public interest in making removable dentures to dental artisans. For motivation with a value of rs = 0.704 and a value of /Probability = 0.000, health service facilities with a value of rs = 0.431 and a value of /Probability = 0.005 and a tariff with a value of rs = 0.520 and a value of /Probability = 0.001, has a relationship with public interest to make dentures to a dentist. The conclusion of the study is that perception and distance do not affect people's interest, while motivation, health service facilities and tariffs affect people's interest in making dentures for dental artisans. People are expected to choose health services wisely.

Kasus kehilangan gigi yang disebabkan oleh pencabutan, harus segera dilakukan perawatan lebih lanjut yaitu dengan pemakaian gigi tiruan. Pembuatan gigi tiruan dapat dilakukan oleh tenaga medis seperti dokter gigi, dokter gigi spesialis, namun banyak masyarakat yang membuat gigi tiruan di tukang gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk membuat gigi tiruan lepasan ke tukang gigi di Kelurahan Siantan Hulu Pontianak Utara tahun 2015. Metode penelitian ini melalui survey, jenis explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil masyarakat yang menggunakan jasa tukang gigi untuk membuat gigi tiruan lepasan yaitu berjumlah 40 responden. Hasil dari Uji Korelasi Product Moment didapatkan hasil persepsi dengan nilai rs = 0.047 dan nilai /Probabilitas = 0.773. dan jarak tempuh dengan nilai rs = 0.243 dan nilai /Probabilitas = 0.131 sehingga tidak memiliki hubungan terhadap minat masyarakat untuk membuat gigi tiruan lepasan ke tukang gigi. Untuk motivasi dengan nilai rs = 0.704 dan nilai /Probabilitas= 0.000, sarana pelayanan kesehatan dengan nilai rs = 0.431 dan nilai /Probabilitas = 0.005 dan tarif dengan nilai rs = 0.520 dan nilai /Probabilitas = 0.001, memiliki hubungan terhadap minat masyarakat untuk membuat gigi tiruan ke tukang gigi. Kesimpulan dari penelitian ialah persepsi dan jarak tidak berpengaruh terhadap minat masyarakat, sementara motivasi, sarana pelayanan kesehatan dan tarif berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk membuat gigi tiruan ke tukang gigi.  Masyarakat diharapkan dapat memilih pelayanan kesehatan dengan bijak.

 

References

Abda, S. M. (1994). Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah. Surabaya: al-Ikhlas.

Agtini, M. D. (2010). Persentase Pengguna Protesa di Indonesia. Media Litbang Kesehatan, 20(2), 50-58. Available on http://repository.litbang.kemkes.go.id/1409/

Azhari. (2002). Pengaruh Sosiodemografi terhadap Pemanfaatan Posyandu di Kelurahan Kisaran Timur Kecamatan Kota Kisaran Timur kabupaten Asahan Tahun 2000. Skripsi. Medan : FKM USU

Baran, et al. (2009). Gigi Tiruan. [Online]. (http://www.google.com, diakses 24 November 2014).

Bhatarendro, M. J. (2007). Beda Dokter Gigi dan Tukang Gigi. [Online]. Pontianak: Pontianak Post. (http://www.pontianakpost.com, diakses tanggal 30 Desember 2014)

Dahlan. (2013). Pengertian Minat Menurut Para Ahli, [Online], (http://dahlansyuhada25.blogspot.com, diakses 30 Desember 2014)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Klasifikasi Umur Menurut Kategori. Jakarta: Ditjen Yankes

Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Profil Kesehatan Kota Pontianak Tahun 2010. Pontianak: Dinas Kesehatan Kota Pontianak.

Hariyanto, A.G. (1991). Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan. Buku Ajar Jilid 1. Jakarta: Hipokrates.

Indriarti, (2008). Korelasi Jenis Kelamin Dengan Perubahan Lengkung Oklusal Pada Kehilangan Satu Gigi Posterior. Skripsi. Jakarta: FKG UI

Kathrin, C.,(2001). Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas dan Pengaruhnya Terhadap Pemanfaatan Puskesmas di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2001. Skripsi. Medan: FKM USU

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Available on: http://www.docstoc.com/docs19707850/Laporan-Hasil-Riset-Kesehatan-Dasar-(RISKESDAS)-Nasional-2013

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Pembinaan, Pengawasan dan Perizinan, Pekerjaan Tukang Gigi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Konsil Kedokteran Indonesia. (2006). Standar Kompetensi Dokter Gigi. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.

Kosterman, U. (2007). Tukang Gigi Makin Membahayakan Masyarakat. Edisi Online, Majalah Dentamedia, 11 (1).

Lumunon, T. O., Wowor, V. N. S., & Soewantoro, J. S. (2014). Gambaran Determinan Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jasa Tukang Gigi Pada Pembuatan Gigi Tiruan Lepasan Di Desa Treman Kecamatan Kauditan. e-GiGi, 2(1), 1-10. DOI: https://doi.org/10.35790/eg.2.1.2014.4018

Nira. (2011). Motivasi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian. [Online], (https://nirawarna.wordpress.com, diakses tanggal 1 Agustus 2015)

Notoatmodjo, M. (2003). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta

Notoatmodjo, M. (2007). Perilaku kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta

Pracoyo, T. K., & Pracoyo, A. (2006). Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Grasindo

Persatuan Dokter Gigi Indonesia. (2012). Pointer Keterangan Pers Mengenai Tukang Gigi. Persatuan Dokter Gigi Indonesia. [Online], (http://www.pdgi.or.id, diakses 30 Desember 2014)

Shilinburg, H.T. (1997). Fundamental of Fix Prosthodonthics, 3nd Quintessence Publishing Co.

Sumarwan, U. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: Ghalia Indonesia

Tarigan, S. (2005). Pasien Prostodonsia Lanjut Usia: Beberapa Pertimbangan dalam Perawatan. [Online], (www.usu.ac.id, diakses 30 Maret 2014)

Tjiptono, F. (2000). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

Ujianto, U., & Abdurachman, A. (2004). Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen Sarung di Jawa Timur). Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, 6(1), 34-53.

Downloads

Published

2021-05-31

How to Cite

Andriani, . . R. ., Damhuji, D., Mahmiyah , E. ., & Rusmali, R. (2021). Factors Affecting Public Interest To Make Removable Dentures To Dental Artisans: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Untuk Membuat Gigi Tiruan Lepasan Ke Tukang Gigi . Dental Therapist Journal, 3(1), 27–40. https://doi.org/10.31965/dtj.v3i1.616